Siapa pun yang pernah mengalami cinta akan mengerti bahwa dalam permainan cinta, siapa pun yang jatuh cinta lebih dulu adalah yang kalah.
Sean, yang muda dan menggebu-gebu, bertemu dengan seorang wanita yang sepuluh tahun lebih tua darinya. Sejak awal permainan, Sean sudah ditakdirkan untuk tidak akan bisa mengalahkan wanita ini. Hanya saja, Sean tidak pernah mengira bahwa Park Eunya bahkan tidak mengenali dirinya. Ini benar-benar membuatnya sangat sedih!
Park Eunya tersenyum sambil menatap Sean. Dia merentangkan tangan kanannya yang ramping dan membelai wajah tampan Sean, seakan menggodanya, kemudian bertanya sambil tersenyum, "Kenapa, tampan? Apa seharusnya aku mengingatmu? Apa aku pernah bermain-main denganmu dan menyuruhmu menemaniku tidur?"