Sean menghela napas. Dia tidak menyangka Wawan akan dipukuli seperti ini untuk menjadikan dirinya sebagai pria pertama Yuana. Pukulan ini memang tidak adil bagi Wawan, karena Sean sama sekali tidak tertarik menjadi orang pertama Yuana.
Jika Sean mau, ketika dia masih presiden direktur Grup Citra Abadi, ketika Yuana membawa foto perselingkuhan Giana dan Yoga… Atau ketika Sean mengambil ciuman pertama Yuana, dia bisa saja melakukannya.
Sean bukan orang suci. Dia juga tidak buta. Dia tahu nilai pesona Yuana bahkan lebih besar daripada Giana dan Maureen, berdasarkan daya tarik wanita terhadap pria. Itu karena sosoknya begitu sempurna!