Meskipun hatinya begitu jahat, di permukaan Yoga tampak sangat ramah dan sopan.
Yoga membawa hadiah dan datang ke meja Suhendra. Pertama-tama, dia membungkuk 90 derajat dengan hormat pada Suhendra. Dia memberikan hadiah besar, kemudian berkata, "Halo, Tuan Suhendra. Saya Yoga Liono. Suatu kehormatan besar bagi saya diundang ke pesta ulang tahun Anda."
"Ketika tahu Anda berulang tahun, kakek saya, Yuangga Liono, secara khusus mengutus saya untuk mengirim hadiah kecil-kecilan. Kakek harap Anda menyukainya dan menerimanya."
Suhendra memandang Yoga sambil tersenyum dan mengangguk. "Yuangga Liono, Presdir Liono adalah pebisnis berbakat yang langka di Indonesia. Dia sudah repot-repot."