"Apa? Lagi-lagi karena perbuatanmu?!"
Gunardi tampaknya sangat peduli pada Maureen. Mungkin kepeduliannya ini tidak hanya sebatas kepedulian dokter terhadap pasiennya.
Maureen sangat cantik. Pria mana yang tidak akan menyukainya?
Gunardi mengamuk, "Meskipun aku tahu aku tidak bisa mengalahkanmu, aku tetap ingin memukulmu!"
Keberanian Gunardi benar-benar layak diacungi jempol. Meskipun mengetahui bahwa Sean sangat kuat, dia tetap saja melayangkan tinjunya dan memukul Sean.
Sementara, kekuatan sebesar ini tidak menyakiti atau bahkan mengganggu Sean sama sekali. Sean tidak peduli dengan pukulan ringan Gunardi. Dia bahkan berharap Gunardi memukulnya beberapa kali lagi untuk menebus luka yang sudah disebabkannya pada Maureen.