Sean dan yang lainnya tidak tinggal di Texas. Setelah mengetahui kebenaran masalah ini, Sean segera menaiki pesawat pribadinya dan bersiap untuk pergi ke Bogor. Sean juga menghubungi Chintia untuk melapor padanya.
"Chintia," panggil Sean.
"Sean," jawab Chintia. Suaranya sangat lemah, seolah-olah baru saja bangun.
"Maaf, Chintia. Aku belum meneleponmu dalam dua hari terakhir. Aku tidak punya waktu untuk mengirim pesan padamu bahwa aku pergi ke Amerika Serikat. Sekarang aku akan pergi ke Bogor. Masalah benar-benar silih berganti."
"Kalau begitu, kita bicara lagi setelah masalahmu selesai saja," kata Chintia pelan.
"Ya, oke. Aku tutup teleponnya."
Sekarang seharusnya Sean berada di dalam fase romantis dan paling bahagia setelah baru saja melamar Chintia. Namun, masalah-masalah ini terus terjadi silih berganti.