Giana mendekat dan bertanya pada Sean, "Suami, bagaimana? Tidak terjadi apa-apa, kan?"
Sean menjelaskan, "Aku tidak perlu ditahan sementara ini dan bisa pulang. Tapi, karena jari Yoga patah, aku harus membayar biaya pengobatannya. Istri, saat ini aku tidak punya uang. Sepertinya aku harus meminjam uang keluarga Wangsa."
Giana tampak sedikit kesal. Mimpinya adalah menghabiskan uang suaminya, tetapi dia tidak menyangka justru suaminya lah yang menghabiskan uangnya sekarang.
Chintia melirik Giana dengan jijik. Saat ini keluarga Wangsa menjadi bagian dari kalangan elite Jakarta. Jika bukan karena Sean, bisakah mereka menjadi kalangan elite secepat itu?
Chintia melangkah maju dan berkata, "Biar aku yang membantumu membayar biaya pengobatannya!"
Giana merasa kesal seketika. Hilda, sahabat baiknya, pun menyahut, "Presdir Chintia, memangnya kamu siapanya Sean? Atas dasar apa kamu membayar untuknya?"