Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

LENTERA JIWA

Andika_witama
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.8k
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Volume 1

Rumah sederhana di tengah perkotaan di pagi hari matahari yang mulai terbit dan angin berhembus perlahan melewati pepohonan dan dedaunan kering berjatuhan satu persatu, Nadia membuka pintu jendela kamar anaknya yang bernama Kaila hingga cahaya matahari masuk menyinari mata Kaila yang masih tertidur yang membuatnya terbangun sambil merentangkan tanganya dan secara perlahan membuka kedua matanya.

Kaila yang telah terbangun dari tidurnya melihat senyuman ibunya untuknya hal itu membuatnya tersenyum, lalu Nadia menghampiri anaknya

"Bangun sayang,.... Ini waktunya mandi dan bersiap-siap kesekolah" ujar Nadia yang mengusap kepala Kaila sambil tersenyum

"tapi aku masih sangat mengantuk bu,...." jawabnya Kaila yang masih mengucek gucek matanya

"ehhh anak ibu yang pintar gak boleh gitu,... ayo sekarang bangun dan mandi" ujar Nadia pada anaknya sambil mengatakan ucapan yang sering mereka katakan yaitu semangat Nakila ( Nadia kaila ), lalu kaila tersenyum dan menjawab Nakila pasti Bisa. itulah kata-kata yang selalu mereka katakan untuk saling menyemangati.

Nadia sangat menyayangi anaknya, hanya Kaila harapan hidup Nadia dia tidak punya keluarga selain Kaila baginya Kaila adalah sumber mata airnya begitupula dengan Kaila yang sangat menyayangi ibunya sekaligus ayah bagiya.

Kaila masih berumur 6 tahun dan dia masih duduk di kelas 1 sekolah dasar.

Setelah Kaila bersiap siap untuk kesekolah, lalu Nadia mengunci pintu rumahnya dan menaiki sepeda mengantarkan Kaila.

Kaila anak yang penurut dan periang, ini semua berkat didikan Nadia yang yang selalu mengajari Kaila dengan ketulusan.

Sambil menikmati suasana pagi, Nadia dan Kaila bernyayi riang dan gembira mengendarai sepeda miliknya hingga sampaila mereka di sekolah Kaila yang kebetulan bertemu dengan Ema, Ema adalah guru Kaila sekaligus teman Nadia lalu Nadia dan Ema pun mengobrol di depan gerbang sambil menyuruh kaila masuk kesekolahnya duluan

"Kaila masuk duluya, ibu mau mengobrol sebentar dengan ibu kamu,... Hati-hatiya soalya sedang ada renovasi penambahan gedung sekolah" ucap Ema pada Kaila

Lalu Kaila masuk sambil berbalik tersenyum kepada Nadia lalu Nadia pun melambaikan tangan dan mengatakan pada Kaila untuk belajar yang rajin.

Setelah Nadia dan Ema mengobrol, Nadia berpesan kepada Ema untuk menjaga Kaila selama dia tidak ada di samping Kaila kemudian Nadia pamit dan pergi untuk bekerja .

Di tengah perjalanan, Nadia yang mengendarai sepedanya di pinggir jalan dengan perasaan senang karena sekarang dia telah memiliki tujuan hidup yaitu kaila sambil melamun, tiba-tiba Ada Mobil yang melaju kencang menuju ke arahnya namun Nadia yang melihatnya tidak bisa menghindar hingga tabrakanpun tak bisa dihindarkan hingga membuat Nadia terpental dan wajahnya hancur karena kepalanya yang pertama kali menabrak trotoar jalan, dan mobil yang menabrak Nadia kemudian menabrak dinding gedung dan si pengemudi yang seorang perempuan tewas di tempat.

Nadia yang masi setengah sadar hanya membayangkan senyuman anaknya dan kedua matanya meneteskan air mata dan tak lama setelah itu iapun tewas.

lalu jiwa Nadia keluar dari tubuhnya dan melihat mayatnya yang di kerumuni orang-orang dan polisi yang baru tiba di tempat kejadian, jiwa Nadia hanya bisa terus menangisi bagaimana nasib anaknya jika dia sudah tiada. Tiba-tiba di depanya berdiri sosok pria yang ternyata adalah malaikat yang akan menjemput jiwa Nadia, namun malaikat tersebut berkata kepada Nadia mengapa dia menangis lalu Nadiapun menjawab bahwa ia tak ingin dirinya mati sebelum anaknya bertemu dengan ayah kandungnya agar ia bisa tenang meninggalkan anaknya sambil menagis.

Lalu malaikat tersebut dengan raut wajah dingin mengatakan pada roh Nadia bahwa ia akan memberikan Nadia kesempatan waktu selama 30 hari untuk mempertemukan anaknya dengan ayahnya dan menyuruh Nadia masuk ke tubuh wanita yang menabraknya karena wajah Nadia sudah hancur dan jiwa wanita yang menabraknya memang sudah waktunya untuk pergi, dan Nadia akan kembali di jemput bila saatnya tiba.

Lalu sang malaikat memasukkan jiwa Nadia ketubuh wanita yang menabrak Nadia setelah sang malaikat memasukkan roh Nadia ketubuh barunya kemudian sang malaikatpun menghilang.

kini Nadia kembali tersadar dengan tubuh yang berbeda dan polisi yang melihatnya langsung mengatakan pada rekan rekanya bahwa masih ada yang hidup lalu Nadiapun di larikan kerumah sakit.

Polisi yang menyelidiki tempat kejadian kemudian mengetahui bahwa mobil yang menabrak Nadia ternyata remnya blong dan ada yang sengaja memutus tali rem mobil tersebut karena terlihat itu bekas potongan benda tajam sehingga polisi menetapkan bahwa wanita yang menabrak Nadia tidak bersalah dan mengaggapnya murni kecelekaan.

Kini Nadia yang sudah berada di tubuh wanita yang menabraknya dan berada di rumah sakit mulai di tagani oleh dokter yang bertugas dan Nadiapun berhasil siuman namun ia masih meneteskan air matanya.

Lalu datanglah keluarga wanita yang menabrak Nadia dan masuk menjeguk Nadia, dan keluarga si wanita tersebut menangis melihat keadaan Nadia sambil menyebut nama Lusi.

Disinilah awal takdir Nadia yang hanya memiliki waktu 30 hari untuk mempertemukan anaknya dengan ayah kandugnya dengan nama dan status yang berbeda sebagai Lusi.