Chereads / PERJALANAN MENEMBUS KABUT / Chapter 237 - SEMAKIN RUMIT

Chapter 237 - SEMAKIN RUMIT

Afifah sengaja mematikan ponselnya, walaupun hatinya terus menjerit karena kerinduan yang tak bertepi. Dia masih menelungkup di atas kasur, menangis dan terus menangis. Kadang menyesal, tetapi kadang juga merasa benar. Dia benar-benar kacau, bahkan nafsu makannya pun hilang.

Terlalu banyak yang dipikirkannya, hal-hal tidak penting juga ikut nimbrung memenuhi otaknya. Mulai dari memikirkan Radit, hingga menjalani hari-hari selanjutnya yang mungkin cukup berat. Menghadapi hujatan dan hinaan dari para staf.

*

Pagi ini hujan turun dengan sangat deras, disertai kilatan petir yang menyilaukan mata, belum lagi suara gelegarnya yang memeka_kan telinga. Dengan payung begambar suatu produk kopi, Afifah menerjang derasnya buliran air yang jatuh dari langit. Walau kakinya sedikit gemetar saat mendengar gemuruh petir yang menyambar-nyambar, dia tetap memantapkan langkahnya berangkat menuju kantor.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS