Radit masih merenungi segala kesalahannya, dia tidak pernah ingin menyakiti hati Afifah. Tapi kali ini keadaan memaksanya untuk melakukan itu, dia dihadapkan pada dilema yang dia sendiri tidak diberi pilihan.
Pagi itu dia kembali memanggil Maman ke ruangannya, dia menarik ucapannya. Radit tidak jadi memecat Maman, namun dengan satu syarat, Maman harus membujuk Afifah agar tidak keluar dari kantor ini.
Maman menyetujui persyaratan Radit, tapi dia tidak bisa berjanji, karena Maman tidak ingin melihat Afifah melakukannya karena terpaksa.
*
Afifah berangkat kerja dengan membawa amplop coklat di tangannya. Sebuah amplop yang berisi surat pengunduran dirinya.
Sebelum dia sampai di ruangan manager, dia dijadang oleh Maman.
"Ra, bentar aku mau ngomong," ucap Maman.
Afifah menghentikan langkahnya dan mengajak Maman ke dapur kantor.