Sari merasa lega setelah Dokter mengatakan kalau Dona baik-baik saja. Dia menatap Afifah penuh makna, antara bahagia dan sedih.
Sari memeluk Afifah lalu berbisik, "Makasih ya Fah, makasih banget. Kamu udah selamatin Dona dari orang-orang jahat itu, aku gak tau apa jadinya jika sampai tidak ada kamu. Dona, Dona! aku tidak tahu apa yang akan terjadi padanya." Sari berbisik sembari terisak.
"Iya Mbak, sama-sama. Mbak sebaiknya kita lihat bagaimana keadaan Dona sekarang." Afifah mengajak Sari untuk masuk ke dalam ruangan.
Sari mengangguk lalu mengikuti langkah Afifah masuk ke dalam ruangan dimana Dona dirawat.
Dona masih terkapar lemas tak berdaya, selang oksigen masih terpasang di hidung kecilnya. Wajahnya pucat, di bagian perut dan tangannya yang sempat diikat dengan kejam oleh Erni dan kawan-kawan, sudah dibalut perban oleh Dokter. Dia nampak sangat lelah dan menderita, siapapun yang melihat kondisinya saat itu pasti akan menitikkan air mata, termasuk Radit.