"Hai Ren," sapa Agam tiba-tiba.
Merasa namanya dipanggil, Renata pun menoleh ke sumber suara. Matanya menatap tajam kearah pria yang kini tersenyum kepadanya. Samar-samar mengingat wajah itu, Renata mencoba untuk berpikir siapa sosok yang mengenalnya.
"Sepertinya kita pernah ketemu," ucap Renata sedikit menerka-nerka.
"Tentu saja kamu mengenalnya," sahut Haris.
"Benarkah? Maaf aku tidak ingat karena terlalu lama, tapi ... tunggu! Apakah kamu A-"
"Yaps! Aku Agam, Ren," potong Agam membenarkan ucapan Renata.
"What?! Jadi kamu benar-benar Agam?" Renata masih tidak percaya.
"Benar, dia Agam." Benar Haris.
Renata pun akhirnya terbelalak tidak percaya. Ia kemudian memeluk Agam dan mencium pipi kanan kiri pria yang dulu pernah menyukainya semasa SMA tanpa rasa canggung.
Mbak Lastri yang melihat kejadian itu menjadi kesal dan beberapa kali mengumpat si nenek lampir yang menjadi musuhnya sejak beberapa hari yang lalu.