...aku sakit lagi. Karena beberapa kali mandi hujan, aku selalu sakit setelahnya. Ibu tidak tahu, padahal aku sangat suka mandi hujan. Ada seseorang yang menemaniku menikmati air yang jatuh dari langit itu. Dia yang saat ini memanggil-manggilku dari halaman rumah. Terus menggodaku untuk segera kabur dari kamarku ini. Biasanya, aku akan keluar bersamanya. Berlarian seperti biasa.
Aku menggelengkan kepala. Maaf, kali ini aku benar-benar tidak bisa memenuhi pintanya. Ibu baru saja marah besar. Tiga jam yang lalu, dia marah kepada Ayah. Lelaki di rumah kami itu masih saja suka mabuk, tidak mau bertanggung jawab. Seperti yang sering aku dengar dari ibu. Tadi siang, Ibu melemparinya dengan bungkusan kain, sepertinya itu baju-baju Ayah. Ibu berteriak histeris seperti orang kesetanan. Mengusir Ayah tanpa belas kasihan. Aku hanya bisa diam. Setelah semua itu, aku terkurung di kamar. Ibu mengunci kamar dari luar. Aku tidak bisa ke mana-mana.