Namun, awal perjalanan yang berlangsung baik-baik saja itu mulai membuat hari-hari menjadi menggelisahkan.
Perlahan, seseorang yang kamu beri kesempatan itu, mulai menuntut cerita yang panjang lebar tentang hal-hal yang sudah kamu kubur dengan sangat dalam. Kamu juga telah paham, semua harus dibuka dengan baik agar tidak ada yang merasa telah ditipu atau dibohongi. Kamu juga bercerita tentang garis besarnya saja. Bukan maksud merahasiakan. Hanya saja, bagimu kisah masa lalu itu sangat menyakitkan, tidak perlu dibahas lagi. Kamu bahkan merasa lebih baik menyimpan sendiri detail cerita dan tidak ingin mengingatnya lagi.
Bagimu, orang baru yang kamu beri kesempatan itu adalah seseorang yang ingin sekali kamu jadikan teman hidup selanjutnya. Seseorang yang bersamamu akan mengukur rentang jalan hingga petang. Menulis kisah-kisah baru sebagai penutup lembaran usang. Lembaran-lembaran penuh kecewa yang sekuat hati ingin kamu buat hilang.
