Mobil yang di tumpangi oleh Tasya kini sudah berjalan meninggalkan rumah Miliknyq.
Ia meninggalkan suaminya yang sejak tadi terus memohon, bahkan Robi mengetuk-ngetik pintu mobil, agar Tasya mau membuka pintu mobil.
"Sayang, tunggu!" Robi mengejar-ngejar mobil istrinya.
Hingga mengakibatkan Robi terjatuh.
"Ahh, sialan. Semua ini salah ku, ahh!" Robi memukul jalanan.
Tasya yang melihat suaminya terjatuh, hanya terdiam dan menatap ke depan. Ia tidak mau turun atau menghentikan laju mobil nya, karena ia ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu.
"Maafkan aku, aku butuh waktu sendiri, aku butuh menenangkan diri." Tasya mengirim pesan terlebih dahulu kepada Robi agar Robi tidak terlalu memikirkan ya.
"Aku akan pulang lagi, jika hati dan pikiran ku sudah tenang, tenang saja, aku tidak akan pernah meninggalkan kamu, beri waktu aku untuk menenangkan hati dan pikiran ku!" Kira-kira seperti itu lah pesan yang di kirim oleh Tasya kepada suaminya.