Sesampainya dirumah aku langsung mencari papaku
"pa, pa" aku memanggil papaku
"iya ada apa nak" sahut papaku
"pa kemarin kenapa om Arthur teriak-teriak panggil nama papa" tanyaku
"nak kok kamu manggil ayah kamu om sih" kata papaku
"pa dia kan bukan ayah kandung Adit" kataku
"Adit-Adit" papaku menggeleng gelengkan kepalanya
"t'rus tadi kamu mau ngomong apa" papaku lupa
"kenapa kemarin suami papa teriak-teriak panggil nama papa" ulang aku
"oh kemarin, ayah kamu manggil papa, dia nanya dimana berkas yang dia simpan kemarin" papaku menjelaskan
"t'rus papa bilang apa?" tanya aku
"t'rus papa bilang berkasnya disimpan diruang kerja ayah kamu" jawab papaku
"t'rus apa suami papa ketemu sama teman-teman Adit" aku bertanya
"tidak, mas Arthur nggak ketemu sama teman-teman kamu, setelah mas Arthur dapat berkasnya dia langsung buru-buru pergi katanya ada rapat penting" papaku menjawab
"oh, begitu yah ceritanya" kini aku ngerti
"t'rus, kelanjutannya gimana pa" aku pingin tau
"t'rus, t'rus, t'rus kamu mandi, ganti baju, lalu makan malam sama papa sebentar lagi ayah kamu pulang" papaku kesal sama aku
"sana" papaku mengusir aku
aku hanya ketawa-ketiwi cengegesan. Setelah aku mandi, ganti baju, menyiapkan buku yang akan dibawa esok, aku pun gabung dengan papaku dan ayah tiriku diruang makan. Seperti biasa papaku yang memulai percakapan dimeja makan karena aku dan ayah tiriku ego kami masih tinggi.