Pria itu mengencangkan baju zirahnya. Dirinya tidak ingin orang-orang mengetahui bahwa The Blind Angel Snake telah berhasil kabur. Untuk saat ini, Nesseus hendak mengejarnya. Mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Selama mereka memacu kuda lautnya, Sandrov melirik sepasang lawan jenis sedang kebingungan. Keduanya menerangkan bahwa ingatan mereka samar-samar setiap kali melintas. Harusnya, ada sebuah sihir yang diperuntukkan untuk melawan The Blind Angel Snake. Tetapi sampai sekarang, belum begitu jelas isinya.
Sudah satu bulan setelah Sandrov diselamatkan oleh Nesseus. Sebuah peristiwa yang mana keluarga maupun dirinya mengalami kecelakaan mematikan. Tepat saat berhadapan dengan sebuah kapal manusia. Sebuah ledakan yang menewaskan ras sea-human. Menyisakan beberapa orang yang tinggal di pekarang. Termasuk Sandrov yang harus rela dirinya dijadikan kambing hitam atas tuduhan yang dilontarkan oleh Hakim.
Gedung aula seakan menjadi tempat asing bagi usia yang sangat muda. Hingga suatu hari Nesseus datang untuk bertemu dengan kepala sipir. Rupanya, dia tidak puas dengan hasil laporan yang diterima. Salah satu pengawal membawa secarik surat panggilan berisikan perintah absolut. Salah satu pengawal bernama Lizzy bergerak cepat untuk menemui kepala sipirnya.
"Halo? Kepala Sipir? Saya Lizzy dari Royal Guard! Saya diperintahkan oleh Yang Mulia Nesseus untuk menemui anda!" teriak Lizzy
Namun tidak ada jawaban secara pasti. Kepalanya celingak-celinguk, penasaran karena tidak ada jawaban darinya. Lizzy berusaha untuk menahan sabar. Kepalan tangannya digenggam erat. Namun tidak ada jawaban sama sekali. Lizzy bertanya-tanya apakah di sipir ada orang. Hingga dia melirik seorang pria terdiam. Duduk bersila beserta melotot tajam ke arahnya. Tatapan itu memancarkan aura dendam. Ditunjukkan kepada seseorang di balik tragedi berlangsung. Lizzy pun menyapanya dengan senyuman ramah.
"Hai, selamat pagi!" sapa Lizzy saat mengunjungi Sandrov di penjara sipir.
Balasan yang diberikan hanyalah sedingin es. Tanpa suara, tanpa pikir panjang. Kedua kakinya bersila, menatap ke wajah Lizzy yang terpasang helmet.
"Kenapa diam saja?"
Lizzy mengerutkan kening. Dia berjongkok, berbalik karena merasa tidak nyaman. melihat respons Sandrov yang terus diam mematung. Penasaran, Lizzy menghampiri Sandrov dan melepaskan helmetnya.
"Ini sudah ke dua puluh kali," ucapnya lirih berposisi ke arah punggungnya. "pergilah."
"Aku akan pergi jika kau memberitahukanku ke mana perginya sipir itu?"
"Kalau itu gampang. Kepala sipir telah dibunuh. Oleh anak dari The Blind Angel Snake. Root Devil Snake. Monster berukuran mini dan memiliki rupa seperti belut."