~ Sebelumnya ~
"Paman... aku sangat merindukanmu." Rey menyandarkan kepalanya di leher pemuda itu dan mengangguk dengan lembut. Ingatan-ingatan menyerbu masuk ke dalam pikirannya.
Pada saat Rey memasuki istana para binatang buas untuk pertama kalinya, dia merasa gugup dan benar-benar tersesat. Dengan pemuda yang menemani dirinya, Rey dengan tidak sadar membuat dirinya menjadi alasan utama untuk terus melangkah. Ketika dia menyelamatkan anjing besar berwarna putih yang terluka di hutan itu, anjing itu menatapnya dengan pasti dengan kedua matanya yang berkilauan... Dia berkata kalau penjaga tempat itu bahkan tidak bisa menangkis serangan dari binatang buas yang mengganggu. Rasa suram di nada suaranya membuat Rey mengerutkan alisnya... Ketika menghadapi bahaya, dia menggunakan pundaknya yang tidak begitu lebar untuk melindungi Rey. Dia berkata padanya, "Aku akan menahannya. Cepat dan selamatkan dirimu."