~ Sebelumnya ~
Di sisi lain, Keena dengan hati-hati memegang pinggang Rey ketika dia membumbung tinggi melalui hutan.
Dia berhenti di puncak sebuah pohon, mendengarkan dengan hati-hati dengan sekuat tenaganya, dia menghembuskan napas lega setelah beberapa saat. Beruntungnya bagi mereka Leon belum mengejar mereka hingga saat ini.
Rey yang berada di sisinya saat ini mengeluarkan air mata. Dia sedang menggigit bibirnya dengan keras, dan tubuh gemetarnya menunjukkan seberapa besar rasa panik yang di rasakannya itu.
Keena mengeratkan pegangannya pada tubuh Rey, ingin memberikannya bantuan secara tidak sadar.
Rey menatap ke arahnya dan bertanya, "Apakah kita akan pergi?"
Dia tidak menyadari wajah pucat dari Keena dan tetesan keringat yang mengalir turun dari pipinya, Keena hanya sedikit mengangguk, lalu melanjutkan perjalanannya dengan Rey.