~ Sebelumnya ~
Satu hari yang kacau itu telah berlalu dengan cepat, lalu malam akhirnya tiba. Rey yang merasa kedinginan dan merasa ketakutan itu berjuang untuk bernapas dan tubuhnya saat ini sedang demam.
Yuki menggaruk kepalanya yang memiliki rambut berwarna jingga itu saat dia berdiri di sebelah kerang tempat Rey terbaring. Dia tidak mengerti kenapa wajah Rey sangat merah dan napasnya menjadi lebih berat dan juga tidak ada tanda-tanda kalau Rey akan bangun dan tersadar dalam waktu dekat.
"Rey? Bangun." Kata Yuki.
Butiran keringat yang besar membentuk di dahi Rey, Rey tampak sangat kepanasan. Yuki meletakkan jarinya yang dingin pada dahi Rey, dan menyadari kalau wajah tegang Rey menjadi tenang saat jari dingin Yuki bersentuhan dengan dahi dan wajah Rey.
Yuki kemudian memukul kepalanya sendiri saat sebuah ide muncul di kepalanya, "Ah! Benar." Katanya. Jika Yuki bsia menemukan bagian tubuh Rey yang paling panas dan kemudian mendinginkannya, mungkin manusia itu akan sembuh.