~ Sebelumnya ~
Pintu di hadapannya masih belum bergerak, jadi Rey mulai mengetuk pintunya, "Aku sudah menutup kedua mataku sendiri, tolong buka pintunya, aku punya sesuatu yang penting untuk di tanyakan padamu." Kata Rey.
"Bersumpahlah kalau kamu tidak akan menatapku." Kata orang yang berada di balik pintu itu.
Rey menganggukkan kepalanya meskipun orang lainya tidak akan bisa melihatnya melakukan hal itu melalui pintu yang tertutup itu.
Pintu ruangan itu terbuka dengan pelan. Sebuah aroma dari ombak laut yang besar datang menerpa Rey. Aroma itu tidak seper
ti bau ikan, tapi lebih seperti berada di sebuah lapangan dengan garam putih yang bagus, semacam bau dari garam yang halus. Aroma yang bersih dan menenangkan.
Mulut Rey terasa kering. Dia ingin menanyakan tentang dirinya sendiri, tentang identitas miliknya, dia ingin bertanya kenapa dia datang ke sini, dia ingin bertanya apa yang orang itu ketahui...