Mengingat wajah-wajah mereka, dia tidak bisa menghentikan air mata yang menetes dari kedua matanya.
Dalam keadaan setengah sadarnya, dia bisa mendengar suara seorang pria. Suara itu terdengar seperti memiliki kebencian yang telah terkunci selama ribuan tahun lamanya. Pria itu berkata dengan pelan, "Dewa... aku menghancurkan wadahmu, dan kamu mengoyak jiwaku, jiwaku tidak akan pernah bisa kembali utuh. Aku bergantung pada hidup yang menyengsarakan ini... tapi aku tidak bisa mati, aku tidak akan pernah bisa mati. Aku akan terus menelan semua kegelapan di dunia ini, karena aku di buat untuk mengisi kekosongan itu. Kamu adalah orang yang membuatku menjadi seperti ini, kamu adalah orang yang begitu baik. Tapi hanya kepadaku, kamu begitu kejam.
Setelah itu kamu di bebaskan dari keadilan dan dari rasa tanggung jawabmu sebagai seorang Dewa, dan aku tidak bisa menerima hal itu... bagaimana bisa aku menerima hal itu...