Saat ini, dia tidak ingin menghadapi apa pun juga. Malah, satu-satunya hal yang saat ini ada di dalam pikirannya adalah membunuh orang yang berada di hadapannya ini. Dia bisa merasakan kalau seluruh tubuhnya terbakar. Dia mengangkat kedua matanya yang kosong dan berwarna merah untuk menatap tajam ke arah Lay. Tidak pernah sekali pun di hidupnya dia merasa benci pada seseorang, tapi sekarang, sebuah rasa benci yang begitu asing dan terasa menyesakkan mendidih di dalam jantungnya. Kenapa... dia harus mendesak mereka semua hingga ke sudut seperti ini? Rey hanya ingin membawa mereka pulang. Hanya itu, hanya karena itu saja! Anak-anak itu tidak salah sama sekali. Mereka terbebani dengan rasa sakit yang amat sangat menyakitkan semenjak mereka di lahirkan. Satu-satunya hal yang di inginkan Rey adalah untuk tetap berada di sisi mereka.