Dan dalam waktu seketika, segalanya kecuali sepasang mata berwarna ungu itu menghilang.
Kedua mata Lay terlihat seperti sumur yang tidak berdasar.
Sebuah sumur yang terikat oleh rantai takdir di bawah sunyinya malam, sebuah sumur yang secara terus menerus menguarkan kebencian berwarna ungu.
Pada saat yang sama, Lay yang tampaknya tenang juga merasa terkejut. Manusia biasa di hadapannya ini adalah anak dari Dewa legendaris? Lay tidak percaya pada ramalan, tidak juga percaya pada keselamatan yang di janjikan akan mereka dapatkan, di bandingkan dengan orang lainya, dia memiliki gambaran paling jelas di mana para Binatang Suci itu berada, dan dia mengetahui kalau mereka semua, termasuk dirinya, di takdirkan untuk mati.