Dia menerima udara yang sedikit asin itu, merasakan angin semilir lautan yang bersih menyapu di wajahnya. Meskipun begitu, bahkan di dalam lingkungan yang tenang seperti ini, hatinya tidak damai sama sekali. Dia tidak ingin ada lagi rasa sakit yang menimpa mereka, bahkan jika dia harus membawa semua rasa sakit dan rasa tanggung jawab itu sendirian.
*Clink*
Rey kembali sadar dari lamunannya. Sebuah botol kecil yang bening terbawa ke pinggiran oleh sapuan ombak laut, botol itu bergelinding ke arah kaki Rey. Rey membungkuk untuk mengambil botol kecil itu. Rey melihat ada sebuah kertas yang di gulung di jejali ke dalam botol itu. Rey mengocok botol kecil itu dan karena merasa penasaran dengan isinya, akhirnya memutuskan untuk membukanya.
Botol itu berukuran kecil dan bersih, kilauan cahaya berwarna biru memantul di permukaannya.