Rey mengumpulkan kekuatan Dakon di dalam dirinya dan menyihirkan sebuah bola yang berputar dengan telapak tangan sebelah kanannya.
Menurunkan kelopak matanya hingga membentuk sebuah garis lurus, Naja mengeluarkan kekehan dingin sambil berseringai tipis.
'Permainan belum berakhir.' Pikir Naja.
Rey merasa terkejut... Bahkan ujung jarinya pun tidak menyentuh Naja ketika kepalanya di serang oleh sebuah cahaya dari aura kegelapan.
'Panas yang menetes ini... ini darah...' Pikir Rey.
Dengan mata kuning yang tidak memiliki kehidupan, dia terjatuh ke atas lantai yang dingin dan kecapi itu dengan tiba-tiba berhenti bermain. Naja merasa senang dengan situasi itu dan menjilat darah yang terciprat ke mulutnya saat pergulatan itu terjadi. Sebuah ide muncul di pikirannya, dia berpikir kalau permainan ini bahkan semakin menarik. Mendekati Rey, dia meraih kepala Rey yang berdarah-darah itu. Dia menatap langsung ke dalam mata yang kabur itu dan mengucapkan sebuah mantera.