Sebuah perisai pelindung yang bening melindungi di sekitar mereka.
"Bangun!!!!" Teriak Brian. Brian mengguncangkan pundak Rey dengan panik dan mencoba untuk menyeret Rey keluar dari selubung kabut tebal.
Namun, yang membuat Brian paling khawatir adalah kedua kaki Rey yang melilitkan di antara pinggang Brian. Rey saat ini sedang menggesekkan batang miliknya yang keras di tubuh depan milik Brian.
'Sial. Ini tidak seperti dirinya sama sekali!' Kutuk Brian dalam hati.
*BRAK BRAK*
Segerombolan ular terus menerus menyerang perisai bening itu. Mereka mengelilingi kedua orang yang berada di dalam perisai itu, dengan penuh amarah karena kejadian kalau seseorang telah berani untuk mengganggu pesta mereka.
Di tengah-tengah kesadarannya yang berkabut itu, Rey menangkap aroma yang tidak asing di penciumannya. Dia mendengar suara seseorang yang tampak begitu dekat namun jauh.
"Ugh." Rintih Rey.