Kebenarannya adalah bahwa setiap orang memiliki jurang neraka hitam yang tersembunyi di bawah kegembiraan yang di tunjukkan oleh mereka.
Naja ingin melihat Rey yang sebenarnya.
"Jadi," Naja menyipitkan matanya yang panjang dan runcing itu saat dia memperhatikan rey dan dengan lembut bergumam, "Jangan membuatku bosan." Katanya.
Saat ini, kulit Rey sudah berwarna merah merona. Dia dengan cepat akan seutuhnya tenggelam di dalam api besar yang sedang membara.
Rey terus menerus gemetar. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat bertentangan dengan apa yang terjadi sebenarnya. Tetesan darah yang berwarna cerah dengan terus menerus menetes dari bibirnya, lalu dia menggigit bibirnya untuk mencoba menahan rasa sakit yang di rasakannya.
"Jangan di lawan.... kamu tidak perlu hidup demi orang lain..." Suara seran itu terdengar lagi. Suara itu merayu Rey untuk seutuhnya menurunkan kewaspadaannya dan menyerahkan tubuh serta pikirannya untuk tenggelam kepada keinginan instingnya.