Sebuah bayangan senyum yang merasa tertarik berputar di pupil matanya yang berwarna kuning terang.
Orang ini adalah binatang buas yang memerintah di istana ke enam, Raja Ular, Naja.
Naja memutuskan untuk datang ke sini dengan mengikuti aroma yang asing, dan melihat sesosok yang sedikit kejang-kejang saat tiba di danau itu.
Setelah di gigit oleh Hama Permata Perak, tidak ada luka yang jelas akan tertinggal di tubuhnya. Namun, sisa racun yang berada di dalam tubuh tidak akan menghilang. Saat racun itu terkumpul, racun itu akan dengan perlahan merusak jiwa orang itu.
Naja menatap Rey yang tidak sadarkan diri itu. Dia bergerak mendekat ke telinga Rey dan berbisik, "Bangun.". Suaranya menyiratkan pesona yang begitu menyihir. Dia menggigit cuping telinga Rey dan menghembuskan napas yang panas dan lembab.
"..." Meskipun seluruh tubuhnya terasa lemah, Rey masih mencoba untuk menyingkirkan pria itu. Dia secara tidak sadar tahu kalau sesuatu yang buruk akan terjadi.