Setelah melihat Yue bergegas ke arahnya, Rey menyembunyikan kedua tangannya di punggungnya.
Yue terengah-engah dengan keras lalu tangannya berpegangan pada paviliun itu. Sudut bibirnya terangkat karena merasa terkejut namun dia tetap terdiam karena merasa tercengang dan tidak bisa berkata-kata dalam waktu yang lama. Apa yang tidak bisa di percayainya adalah kecapi yang berada di hadapan Rey.
Kecapi Siter yang pernah menjadi terkenal di sepenjuru daratan karena tidak memiliki senar, saat ini berkembang dengan warna baru. Sebuah warna yang menjadi miliknya.
Rey menghabiskan sepanjang malam ini memasang setiap helai rambut dari ekor Yue ke atas kecapi ini. Dia pernah sekali mendengar kalau ekor kuda adalah pilihan terbaik untuk senar kecapi. Demikian pula, ekor dari seekor unicorn seharusnya juga bagus untuk di gunakan...
"Sebelum aku kembali, kamu bisa untuk sementara menggunakan kecapi ini untuk melepas kebosananmu." Kata Rey.