"Yah, kok malah berhenti?" Prisya begitu menyayangkan hal ini, padahal dia sudah sangat berharap kalau Ardan akan melanjutkan perjalanan ini.
Perubahan ekspresi Prisya begitu terlihat dan Ardan sangat menyadari hal ini, dia memperhatikan Prisya beberapa saat. Ada sebuah kebingungan dalam diri Ardan.
"Memangnya kenapa?" tanya Ardan yang merasa kebingungan dengan alasan yang membuat Prisya bisa terlihat sesedih ini.
Prisya menghembuskan napasnya dengan begitu kasar. "Padahal gue pengen banget ujanan sambil naik motor," jawab Prisya penuh dengan kejujuran, karena hal ini adalah sebuah hal yang begitu dia inginkan di waktu sekarang.
Perasaan inginnya bukan dalam jangka yang biasa saja, sehingga dia benar-benar menginginkan hal ini, entah karena apa, tapi ini di luar dari biasanya.
Memang biasanya juga Prisya suka bermain dengan hujan, tapi sekarang dia seolah mendapatkan sebuah undangan yang begitu menarik dari rintikan air hujan yang sedang mengguyur bumi.