"Ngapain lo ada di depan Rumah gue?" tanya Prisya sambil terus memperhatikan Marsell dengan tatapan yang penuh keseriusan.
"Jemput lo," jawab Marsell dengan begitu enteng.
Dia sama sekali tidak memedulikan bagaimana Prisya menatapnya, karena dia tahu kalau Prisya hanya menunjukkan sikap seolah dia merasa kesal, tapi pada kenyataannya tidak sepenuhnya demikian.
"Kalau gue gak mau?" tanya Prisya sambil terus menatap Marsell.
"Harus mau," jawab Marsell yang tidak mau kalah.
"Dasar mantan!" ketus Prisya yang kemudian melangkahkan kakinya begitu saja ke arah di mana mobil Marsell berada.
Marsell tertawa kecil mendengar hal tersebut. "Mantan, tapi masih sayang kan?" goda Marsell yang tidak ada puasnya.
Prisya hanya menggelengkan kepalanya sambil menghadap ke arah kaca, dia tidak ingin menatap wajah cowok yang merupakan mantan pacarnya, karena nanti rasa sayang yang memang masih ada dalam dirinya akan begitu terpancar dan hal tersebut yang tidak Prisya inginkan.