"Gue tahu kalau lo bakalan ngerasa gak enak kalau lo harus nolak ajakan Nyokap lo, tapi mungkin bukan hal yang mudah juga untuk lo tinggal satu Rumah dengan gue."
Tatapan yang Marsell berikan terlihat begitu lapang, dia begitu terlihat bisa mengerti Prisya dalam hal ini dan Prisya merasa tidak terlalu percaya dengan hal tersebut.
"Terus nanti kalau Nyokap gue bahas hal ini lagi, bagaimana?" tanya Prisya yang merasa bingung dengan hal tersebut.
"Gak papa, nanti gue bilang kalau gue gak mau satu Rumah sama anaknya, meski ada kemungkinan kalau nanti kita satu Rumah."
Di balik senyuman yang baru saja Marsell ucapkan menimbulkan sebuah perasaan yang sulit untuk dijelaskan, bahkan Prisya tidak tahu jelas apa yang sekarang sedang dia rasakan.
"Nanti kalau dia malah jadi gak suka sama lo, karena sikap lo yang egois bagaimana?" tanya Prisya yang sebenarnya dia merasa tidak enak akan hal ini.