"Gue mau minta sesuatu," ucap Prisya sambil memperhatikan Marsell dengan pandangan yang cukup serius.
"Minta apa, bilang aja." Marsell menjawab dengan menggunakan nada bicara yang cukup santai.
Dari cara menjawabnya, Marsell seolah akan menuruti apa yang nantinya Prisya ucapkan yang mamana hal tersebut adalah hal yang Prisya inginkan.
"Beliin gue satu test pack, tapi jangan sama kayak merk yang kemarin." Prisya berucap dengan cukup lembut, dia takut kalau Marsell menolaknya.
Mendengar hal tersebut membuat Marsell memperhatikan Prisya dengan tatapan yang penuh dengan keseriusan. "Lo masih gak percaya dengan hasil yang kemarin?" tanya Marsell.
"Bukan gak percaya, tapi gue masih punya harapan." Entah dari mana datangnya senyuman itu, tapi percayalah rasa sakit itu begitu terasa.
Mengharapkan sesuatu yang kemungkinan terwujudnya begitu sedikit sama saja menaruh harapan di ujung jurang yang bisa dengan mudah jatuh, dibandingkan dengan terbang indah.