"Bisa langsung to the point?" tanya Prisya dengan nada bicara yang sangat datar dan disertai dengan tatapan yang penuh dengan keseriusan.
"Dia kembarannya Dika, gue ingin lo menceritakan siapa orang yang sudah membuat Dika sampai me—
Mendengar Marsell yang menjawab pertanyaannya, membuat Prisya merasa kesal sampai akhirnya Prisya lebih memilih untuk memotong kalimatnya dan berucap, "Gak usah dilanjutkan, langsung saja jawab atau jelaskan semuanya sama gue."
Sama sekali dia tidak ingin mendengar kalimat demi kalimat dari Marsell, karena selama ini bukan dua atau tiga kalimat yang dia dengar keluar dari mulut Marsell.
Sudah banyak kalimat-kalimat yang berakhir dengan menarik emosinya, sehingga di sini Prisya ingin mendengar kalimat penjelasan dari sosok perempuan yang ada di hadapannya.
Tidak tahu apa yang akan dia ucapkan, tapi Prisya merasa kalau kalimat yang akan cewek itu jelaskan sedikit lebih baik dengan kalimat yang Marsell gunakan.