Prisya dengan santai tengah melajukan motornya untuk menuju ke arah Rumahnya. Tidak ada tempat tujuan lainnya sekarang, selain kembali ke Rumah.
Hari sudah mulai masuk tengah malam dan Prisya takut kalau nanti Abangnya menanyakan keberadaannya, apalagi kalau langsung melakukan panggilan video.
Tidak ada yang tahu kalau malam ini Prisya habis keluyuran mengikuti jalanan dan juga pemikirannya yang tengah beterbangan tak tentu arah.
Beberapa kali Prisya melirik ke arah spion, memperhatikan mereka yang melajukan motor dengan tatapan yang terlihat cukup mencurigakan.
Prisya merasa kalau ada sesuatu hal yang tengah orang itu perhatikan, terlebih terlihat kalau mereka tengah membahas sesuatu hal dan hal yang lebih parahnya adalah beberapa dari mereka yang terlihat menunjuk ke arahnya.
"Anj*ng!" umpat Prisya dengan seketika saat orang yang semula tengah dia perhatikan mendadak menambah kecepatannya dan ternyata dia langsung memegang pantat Prisya.