"Marsell," panggil Prisya saat melihat Marsell yang baru saja datang.
Prisya sengaja duduk di sini sambil menunggu Marsell datang. Ada sebuah alasan yang membuat Prisya sampai menunggu Marsell di sini.
Mendengar ada yang memanggilnya serta ada seseorang yang begitu dia kenali baru saja bangkit membuat Marsell melangkahkan kaki berjalan ke arah di mana Prisya berdiri.
"Pagi," ucap Marsell dengan begitu lembut sambil menatap Prisya dengan begitu dalam disertai dengan sebuah senyuman tipisnya.
"Hm, iya eh—h pagi." Prisya mendadak menjadi kikuk saat menjawab sapaan yang baru saja Marsell ucapkan.
Marsell mengangguk dengan sebuah senyuman yang terukir serta tatapan yang begitu dalam, bahkan jari tangan Marsell merapikan sebagian rambut Prisya.
Detak jantung Prisya berdebar dengan tidak baik, jantungnya berdebar cukup kencang. Entah kenapa perasaannya mendadak tidak karuan seperti ini.