"Lo pulang ada janji sama seseorang?" tanya orang dari sambungan telepon itu.
"Ada," jawab Samuel dengan nada bicara yang begitu enteng.
"Sama siapa?" tanya orang tersebut yang merasa penasaran.
"Adik lo," jawab Samuel menggunakan nada bicara yang begitu datar.
"Lo serius?" tanya Reka yang mrasa tidak percaya dengan hal ini.
Samuel tertawa sejenak mendengar hal ini. "Enggak," jawab Samuel jujur.
Ada sebuah perasaan yang begitu memanas dalam dirinya dan rasanya ingin dia keluarkan saat ini juga. "Sialan!" umpat Reka yang mendadak kesal setelah mendengar sebuah kejujuran dari Samuel.
Samuel tertawa dengan begitu ringan seperti orang yang tidak berdosa dengan apa yang sudah dia perbuat sampai-sampai membuat Reka marah seperti ini. Rasanya dia ingin tertawa besar, tapi masih dia tahan sebab dia mencoba untuk menghargai Reka.
"Lo mau nyuruh gue pulang bareng dia kan?" tebak Samuel yang merasa begitu yakin dengan hal ini.
