Bagaimana gue bisa terus-terusan dekat dengan lo, secara gue sekarang sudah tahu kalau lo adalah anak dari orang yang begitu gue benci kehadirannya?
Kenapa bisa-bisanya gue jatuh cinta sama laki-laki yang merupakan keturunan dari pria yang sudah membuat keluarga gue hancur berantakan?
Prisya terdiam tanda tanya sambil menatap lurus pemandangan yang ada di hadapannya. Sekarang Prisya memilih untuk bolos, sebab rasanya percuma saja dia memilih untuk mengikuti pembelajaran kalau pikirannya sedang melayang tak tentu arah.
Di saat gue sudah nyaman bersama dengan lo, kenapa gue mengetahui sebuah kenyataan yang sama sekali tidak gue inginkan?
Memang terasa begitu berat rasanya bagi Prisya untuk menerima kenyataan tentang semua ini, tapi dirinya juga tidak bisa secara terang-terangan memberi tahu Marsell akan semua hal ini.