namaku Jihan aku tinggal batang kara karna setahun yang lalu kedua orang tuaku sudah meninggal dunia
dan bahkan aku tinggal seorang diri di rumah yang menurutku bukan rumah karna aku di sini seperti tinggal di neraka sebab tinggal bersama bibi dan pamanku yang sangat tidak baik denganku,yah walaupun mereka tidak senang denganku aku tetap menganggap mereka keluargaku yang sudah mau menampungku di rumahnya kalau tidak ada mereka mungkin saja aku sudah di jalanan sekarang
walau sebenarnya aku sudah tidak tahan tinggal bersama mereka.
baiklah pagi ini aku pergi bekerja di sebuah kafe yang bisa di bilang kafenya sangat ramai seriap harinya,bahkan aku lembur.
hari hariku benar benar sulit sekali bahkan di tempat kerja pun aku di persulit karna di mereka selalu iri denganku karna bos di tempat aku bekerja menyukai kerja ku dan bis aku lebih sayang sama aku dan memanjakan aku seperti anaknya sendiri yah walaupun banyak yang bilang aku sebagai simpanan bos aku,ya tuhan apa salah aku sama mereka emang tidak boleh ya aku di sayangi sama bosku yang sudah aku anggap ayah sendiri.
malam ini aku lembur pulang jam 12.00 malam sebenarnya takut sich untuk pulang pasti cercaan dan hinaan akan di lontarkan oleh bibi dan paman ku sampai di rumah nantinya,
ahhh malas sekali rasanya pulang ya ampun
mana lagi taxi ngk muncul muncul lagi yah aku sich paham ini udah sangat malam bangat untuk pulang
ada sebuah mobil lewat melaju dengan kecepatan sedang ntah kenapa Jihan ingin saja menyetop mobil itu tapi tidak di gubris oleh mobil itu jadinya Jihan kecewa tak berapa lama kemudian mobil itu mundur dan sampailah mobil itu dekat Jihan,dan Jihan pun kaget di buatnya ehh ternyata mobilnya berhenti kata jihan dalam hatinya,masuk lah kata seseorang dalam mobil itu walau Jihan ragu ragu tapi tetap saja Jihan masuk ke mobil itu karna memang sudah sangat larut untuk tetap menunggu taxi lewat,
di dalam mobil mewah itu hanya ada keheningan di antara mereka dan bahkan laki laki itu tidak menanyakan rumah Jihan yang mana dan Jihan pun ingin bicara seperti takut gitu,akhirnya Jihan memberanikan diri untuk bicara maaf tuan saya nanti di turunkan di depan gang sana aja ya tuan kata jihan terbata bata,dan pria itu hanya berkata hmm saja tapi dengan tatapan dingin yang membuat Jihan takut,dalam hati Jihan bilang
ya ampun nih cowok kenapa ya dingin sekali jadi takut dech kata jihan lagi
maaf tuan saya sudah sampai saya turun di sini saja tuan kata jihan kembali tapi tidak ada respon dari pria itu mobil tetap saja melaju dengan cepat bahkan supir pun pura pura tidak mendengar apa yang di katakan oleh Jihan,Jihan mulai ketakutan dengan keadaannya sekarang ya ampun supirnya dengar tidak sich aku turun di sini kata jihan tapi tidak ada jawaban,dan Jihan pun memberanikan diri untuk memegang tangan si pria itu,tuan tuan saya turun di sini tuan kata jihan kembali tapi pria itu diam saja,pria itu hanya tersenyum sedikit dan mobilnya melaju cepat Jihan sangat panik dan rasa ingin berteriak tapi tidak bisa karna mobilnya melaju dengan cepat ya tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang kata Jihan,dalam kepanikannya pria itu langsung saja memegang tangan Jihan dan membentak Jihan dengan kasarnya hai kau bisa tidak diam saja dan jangan gelisah seperti itu,Jihan pun ketakutan dengan suara pria itu..maaf tuan kata jihan saya mau pulang dan rumah saya sudah lewat tadi tolong tuan turunkan saya di sini saja kata Jihan memelas tapi pria itu tetap saja tidak menggubrisnya dan bahkan pria itu semakin erat memegang tangan Jihan,
**
sampailah Jihan di rumah besar dan sangat besar sekali dan Jihan melongo sampai tak berkedip melihat rumah itu,dan Jihan pun semakin ketakutan kenapa dia di bawa ke rumah ini kata Jihan dalam hatinya dan sampai lah di teras rumah itu dan banyak sekali pelayan yang menyambut kedatangan pria itu termasuk Jihan,
laki laki itu berkata ayo keluar katanya apakah kau akan selamanya duduk di sini kata pria itu ya ampun aku ada di mana kata Jihan ketakutan,tuan tuan saya mau pulang saya tidak mau di sini tuan tolong ampuni saya saya tidak bermaksud menumpang tadi di mobil tuan saya mohon tuan kembalikan saya ke rumah saya saya mohon kata Jihan dengan memelas sambil dia menangis,tapi tidak ada jawaban dari pria itu bahkan pria itu menyeretnya ke dalam rumah
selamat datang tuan kata salah satu pelayan di rumah itu
dia adalah kepala pelayan di rumah besar itu bernama Rudi,
setelah Jihan dan pria itu masuk ke dalam kamar Jihan pun semakin ketakutan olehnya bahkan Jihan tidak bisa membyangkan lagi apa yang akan terjadi dengannya malam ini karna dia di bawa oleh pria asing tidak dia kenal ke dalam kamar
dan jihan pun masih bertanya tanya siapa pria ini sebenarnya dan rasa ketakutan Jihan pun mulai semakin ketakutan bicara pun takut Kana Jihan takut di benak dan di kasaru oleh pria itu,
tak lama kemudian ada yang mengetok pintu kamar masuk kata pria itu tuan Agra apakah ada yang anda butuhkan kata pelayan itu..tidak ada kata tuan Agra baik lah tuan saya permisi katanya lagi,
iya.. kata tuan Agra,
dan Jihan pun berani lagi untuk bica tuan saya mau pulang kata Jihan dan benar saja Jihan langsung di bentak oleh tuan Agra karna selalu minta pulang dari tadi,
hai kau bukannya tadi kau menyetop mobil ku untuk menumpang denganku apa kau pikir tumpanganku gratis begitu saja kara tuan Agra,apa maksud tuan kata jihan ya kau harus membayar tumpangan tadi lah kata tuan Agra,ya tuhan tolong lah hambamu ini kata Jihan dalam hatinya
maaf tuan saya tidak bermaksud seperti itu kata Jihan,saya hanya menumpang sampai ke rumah saya saja tuan.