"Dinda~aaaaa...main yuk!"
"Din bapak kamu tukang lotek ya?
Soalnya kamu telah mengulek-ulek
hatiku!š"
"Pagi/Sore/malam dindaaāŗ"
"Jutek mulu neng nanti cantiknya di
gondol orang loh.."
"Kok bisa ada ya ada bidadari nyasar
ke bumi kayak kamu ? Hehehe"
"Kamu cantik deh, aku suka.."
" Kamu sayang sama diri kamu
nggak??Aku juga sama ,aku sayang
sama kamu ..heehe"
"Nolak mulu ,awas lama-lama jatuh
cinta loh din ..."
" Awas nanti jatuh cinta.."
"Awas
-nanti
-jatuh
-cinta..."
Gedubrakk . Dinda jatuh tidak elit dari kasurnya saat ini ,bagaimana bisa dia
Memimpikan seorang Alexander, Orangnya
yang sangat di bencinya selama hampir
beberapa tahun ini??
Cowok tengil, pecicilan dan alay yang selama
ini terus mengejarnya tanpa henti. Eh tunggu,
sepertinya pernyataan itu harus diralat .
Faktanya sekarang sakura tidak melihat cowok tengil itu mengganggunya lagi selama hampir seminggu ini. Apa dia sudah
taubat ?
Kalau iya Dinda benar-benar sangat bersyukur , akhirnya dirinya benar-benar bisa tenang tanpa kehadiran cowok tengil seperti
Alexander.
Bukan karena dia jelek, Cupuc, atau kere'
Dinda menolaknya . Hanya saja memang
Alexander bukan termasuk kriteria laki-laki
idamanya saat ini . Dinda lebih suka cowok
elegan dan tampan seperti Jhon yang dahulu
Pernah Alex timpuk dengan ee sapi yang
diambilnya sendiri di dekat perkarangan rumahnya .sungguh memang sangat niat sekali si cowok bar-bar ini .Mengambil ee
hanya untuk mengerjai orang .Dasar sinting!
Ini lah yang tidak Dinda suka tentang sikap
seorang Alexander ,dia selalu membully
laki-laki lain yang mencoba mendekatinya .
Katanya, cuma dia laki-laki yang pantas untuk mendampingi kembang kota seperti dirinya.
Fyi , sebenarnya Dinda gadis paling populer
di kota ini karena kecantikanya yang melegenda .Tapi cantik-cantik juga percuma
kalau belum pernah di grepe atau kecup-kecup sama kaum batangan !
Dinda itu terlalu suci ,bahkan untuk berpegangan tangan pun dia hanya bisa bermimpi . Alex selalu mengawasinya ,bahkan dalam radous 1 km pun tidak ada satu laki-laki yang berani mendekatinya karena ancaman maut seorang Alexander .
Baru kali ini Dinda benar-benar apes mempunyai wajah cantik turunan kleo kodok
seperti neneknya ,kenapa juga dia tidak di lahirkan jelek seperti saudara jauhnya Bela ?
Pasti saat ini Dinda sudah menikmati hidupnya dan bebas dari kejaran gila seorang Alexander .
" Sial ,tidak didunia nyata --tidak diunia
mimpi . Kenapa si Alex selalu menghantui
hidupku!"
Teriak Dinda marah menjambak rambutnya keras
"Itu tandanya kalian berdua jodoh ! kekeke"
ucap tiba-tiba sosok berambut kuning yang saat ini sedang cekikikan seperti orang gila didepan pintu kamar adiknya.
Dinda melotot tajam dan langsung menimpuk kakak kuning nya dengan boneka besar.
"Amit-amit jabang setan !sampai dunia terbalik dan babang jungkook menjadi butiran debu pun Dinda gak akan mau sama si-buluk Alex !!" Teriak Dinda marah pada Leo
Leo--kakaknya hanya tertawa keras semakin Dinda menolak semakin besar kemungkinan Dinda akan benar-benar suka pada Alexander suatu hari nanti. Bukankah kebalikan dari benci itu cinta ?
"Ya..ya ..terserah kau saja , tapi kalau suatu saat kakak melihatmu menjilat ludahmu sendiri .Ingatkan kakak untuk segera menyeretmu ke gereja lengkap dengan Alex !" Ucap Leo menatap remeh adiknya saat ini.
Dinda menatap horor Leo di hadapanya.
Menikah ? Menikah dengan Alexander ??
Oh astaga dunia pasti akan kiamat !
Dinda benar-benar tidak berfikir untuk berpacaran apalagi menikah dengan buluk-mesum seperti dirinya .
"TIDAKKKKKKKK!!!!!!!!!! itu tidak mungkin terjadi sialan !!!!!!!!!" ucap Dinda berteriak keras ,dan Leo hanya bisa menutup kedua telinganya dengan tangan mendengar teriakan membahana adiknya pagi ini.
.
.
.
Dinda berjalan santai di sepanjang gang sepi menuju rumahnya saat ini, dia bahagia tentu saja tidak melihat Alex full semingguan berkeliaran disekitarnya .Tapi satu sisi hati kecilnya dia juga merasa bersalah, karena tepat satu hari sebelum Alex benar-benar menghilang Dinda membentaknya dan menyuruhnya untuk pergi dari hidupnya selamanya .
Terdengar sangat kejam memang tapi waktu itu Dinda benar-benar kesal karena Alex terus membully anak tidak bersalah seperti Asura memberikanya bunga dan puisi cantik setelah kemenangan lomba larinya minggu lalu .
"Hai cantik .. godain kita dong.." ucap
tiba-tiba sosok laki-laki mengejutkan Dinda yang sedang melamun .
Dinda mendecih kesal , emangnya dia itu Chili apa disuruh goda-goda cowok seperti ini . Dasar kurang ajar !
Dinda terus berjalan melewati segerombolan laki-laki yang sudah menatap nya lapar dari atas sampai ke bawah .
"Hei ..kau dengar apa yang dia katakan??
Dasar sok jual mahal ! " ucap salah satu laki-laki yang kini memegang satu tanganya erat.
"Lepas !!" Ucap Dinda berteriak kencang namun mereka malah tertawa di hadapan Dinda.
"Brengsek ,lepaskan tanganku sialan!!!!!" Teriak Dinda marah namun mereka semakin menatap Dinda remeh .
"Mau kemana hmmm?? Kenapa buru-buru sekali .." Ucap laki-laki tersebut memegang dagu Dinda erat.
Dinda mencoba memberonta namun tanganya yang lain dipegang erat oleh laki-laki yang lain lagi.
"Sialan .. apa yang kalian mau hah?!
Lepaskan aku .. kumohon lepaskan aku!!" Teriak Dinda frustasi , jujur saja dia sangat takut . Apalagi melihat wajah mereka yang menatapnya lapar saat ini.
Kenapa juga saat ini Dinda berharap Alex ada disini dan masih memantaunya dari jauh .Dasar cowok pecundang , Masa 'di suruh pergi dia benar-benar pergi sih?! Katanya cinta ,tapi mana ?? Masak diusir seperti itu Alex sudah menyerah ?! Dasar payah .. tidak berguna .. dasar cowok menyebalkan .. Ucap Dinda menggerutu sebal sambil ingin menangis
Kenapa saat ini Dinda baru sadar kalu Alex itu berguna ya ? Kemana saja dia yang dulu-dulu ??
"Kenapa diam hmm ?? Kau mu ku buka yang mana dulu ? Dilihat dari ekspresimu yang mau menangis sepertinya kau belum pernah di sentuh laki-laki ya ? Hehehe menarik sekali ..aku semakin bersemangat !" Ucap laki-laki itu memegang kancing baju Dinda
1.
2.
3.
4.
Semua kancing seragam Dinda sudah terlepas ,Dinda sudah sesegukan menahan tangisnya dan menutup matanya saking takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Huhu... Ayah .. Huhu ibu .. maafkan Dinda ,maafkan Dinda akan menjadi sampah setelah ini .. huhu .. maaf kan Dinda kakak bahkan untuk kegereja dengan Alexanderpun sepertinya itu hanya akan menjadi hayalan gila kakak saja . Huhu.. maafkan Dinda mengecewakan kalian.. huhuuhu..' Ucap Dinda dalam hati meratapi nasibnya.
Saat seragam itu terlepas di badan Dinda dan tangan laki-laki itu ingin menyentuh pundak Dinda, tiba-tiba suara teriakan marah terdengar dipendengaran Dinda saat ini.
"Apa yang ingin kalian lakukan bajingan !!!!!!
" Teriak Alexander marah dan langsung menerjang laki-laki yang ingin memegang pundak sakura dengan pukulan keras.
Bukk.bukk.bukk!!
"Berani kau menyentuhnya ,maka semua tanganmu akan ku hancurkan!!! Teriak Alexander marah sambil terus memukulnya bertubi-tubi.
Teman-teman tersebut yang awalnya memegang tangan Dinda langsung melepaskanya ,mereka berusaha untuk kabur namun Alexander menyadarinya dan langsung menerjang mereka dengan pukulan bertubi-tubi juga .
Bukk.bukk.bukk.
Mereka terkapar dengan wajah penuh lebam di pipi dan bibirnya saat ini.
Alexander mendecih kesal setelah apa yang akan dia perbuat pada Dinda-Nya dia masih meminta belas kasihan darinya ? Mimpi sja sana sialan!"ucap Alexander dalam hati menggeram marah.
Satu tangan Alexander ingin meninju salah satu wajah laki-laki tersebut satu tangan mungil kini telah memeluknya erat dibelakang punggungnya.
"Alex.. hik... Alex .."lirih Dinda sambil memeluk Alexander di belakangnya..
Alexander langsung berbalik, dia menatap wajah cantik Dinda yang saat ini terlihat kacau dengan pandangan sendu. Kedua tanganya menyentuh pipi Dinda dan mengusap air matan di kedua mata Dinda lembut.
"Jangan menangis.. kumohon jangan menangis.." Ucap Alexander lembut.
Dinda terus menangis, dia memeluk Alexander erat yang saat ini mematung.
"Hikk ...akhirnya kau datang ..hik.. akhirnya ku tidak benar-benar pergi ..hik..."Racau Dinda di sela-sela tangisanya.
Alexander tersenyum lembut, kedua tanganya ikut membalas pelukan Dinda dan mengelus punggungnya lembut .
"Aku tidak akan pergi, aku masih menunggumu disini.."ucap Alexander lembut terus menenangkan Dinda.
Dinda terus menangis dan memeluk Alexander erat ,entah kenapa Dinda benar-benar merasa malu dengan sikapnya
selama ini pada Alexander. Padahal Alexander selalu baik padanya ,bahkan dia menyelamatkanya dari kejadian buruk hari ini. Dinda berjanji dia akan memperlakukan Alexander lebih baik setelah ini.
"Terimakasih Alex ...hikk..terimakasih.."
Alexander tersenyum, dia mengangguk dan menciumi pucuk kepala Dinda dengan lembut .satu matanya mengedip kearah laki-laki yang terkapar dijalanan, Alexander memberikan satu jempolnya ke arah mereka sambil memberi isyarat mulut 'good job' .Tanpa sepengetahuan Dinda Alexander tersenyum miring dan terus menciumi kepala Dinda lembut sambil memeluknya erat.
Hehehe setelah ini kau akan benar-benar jtuh cinta padaku Dinda, kau akan benar-benar jadi pengantin wanita ku digereja ! Hehehe... Ucap Alexander dalam hati bersorak senang.
Tamat
Note: Ini cerpen semacam one shot ya
jadi kalian gk perlu nunggu chapter kelanjutanya dan nanti kuUp cepat kalok banyak yng vote sekianšāŗ