Siangnya Dyanra terbangun dan merasakan pegal di tubuhnya. Bagian bawahnya juga terasa perih akiba di ruda paksa oleh kekasihnya.
Tatapan matanya kini tertuju pada kasur di sampingnya, pria yang menjabat sebagai kekasihnya itu masih tertidur lelap dan mengarungi mimpih indahnya.
Dyanra mendengus kesal, bahkan dalam keadaan tertidur saja pria itu masih sempatnya tersenyum, kira-kira apa yang dimimpikannya, apakah pria itu sama sekali tidak bersalah padanya setelah memaksanya berhubungan.
Dyanra menghebuskan nafasnya pelan dan semakin mempererat selimut yang menutupi tubuhnya, kemudian ia mengambil pakaiannya yang saat ini masih berserakan di lantai dan membawanya ke keranjang cucian.
"Eghh!" Raihan melenguh pelan saat merasakan dingin pada tubuhnya atasnya yang tidak memakai atasan, kemudian ia mengerjapkan matanya dan meraba sisi kiri kasur. Namun, dirinya tidak menemukan siapa-siapa di sana.