"Sepertinya pesanan kita sudah siap." Satria beranjak dari kursi, menghampiri meja kasir dan kembali semenit setelahnya sambil menenteng dua kantong kresek putih besar di tangan. "Ayo."
Nara menganguk, lalu mengekor di belakang pria itu.
Ketika keluar, mereka tak langsung turun ke lantai dasar Mall.
Satria mengajak Nara mampir ke sebuah butik terlebih dahulu.
"Mau ngapain kesini?" tanya cewek itu.
Pria itu meletakkan dua bungkusan kreseknya di kursi panjang dekat ruang ganti. "Beli baju," jawabnya singkat. Ia lalu mengambil sebuah gaun hitam selutut dari manekin display, setelah meminta ijin dari pegawai butik tentunya.
"Buat kamu," kaya Satria menyodorkan gaun itu pada Nara. "Saya tau kamu dari tadi ngelihatin ini."
***
Nara memamerkan senyum—senyum terpaksa—ke setiap orang yang mengarahkan pandang padanya. Orang-orang itu adalah kerabat dan teman dekat dari Papa dan Mamanya, yang bahkan sebagian besar dari mereka tidak Nara kenal.