"Hei," ucap Arka lembut. Cowok itu lalu menggamit tangan Sandra, menggenggamnya. Ia menatap sepasang mata cewek itu dengan penuh kasih sayang. "Jangan khawatir. Semuanya pasti baik-baik aja," yakinnya.
Sandra menyusut hidungnya yang berair, kemudian mengangguk sambil memaksakan senyum pada kakaknya itu. "Makasih, Bang."
"Sama-sama." Arka meletakkan gelas kopinya, kemudian mengusap pipi Sandra dengan tangan kanannya.
"Sorry, ya," ucap Renata yang secara otomatis menarik atensi dari kedua orang itu. Renata tampak menundukkan kepalanya, seakan tak memiliki keberanian menatap mata lawan bicaranya. "Kalo gue gak bikin rencana konyol kayak gini, kejadian ini gak akan terjadi."
"Ini bukan salah Kakak," balas Sandra. "Ini kecelakaan."
Renata menoleh pada Sandra, menatapnya sejenak, kemudian menggeleng pelan. "Ini bukan kecelakaan," ungkapnya, "ini disengaja."
Kening Arka berkerut mendengar pernyataan Renata. "Maksudnya?"