"Ngomong apa lo barusan? Jangan sekali lagi lo panggil dia anak pelacur!" ucapnya kesal.
Sekarang suasana jadi panas, Bimo langsung saja menarik tubuh Sakti, begitupun Panjul yang ditarik oleh Didi.
"Udahlah, apa-apaan si Sak, jangan kaya gini," omel Bimo.
Sakti menatap Bimo tajam. "Tapi dia hina Luna Bim!"
Bimo mengangguk paham. "Dia cuman ngomong, jangan dimasukin hati."
"Oke, di sini gue akan kasih satu peraturan baru sebagai Ralak dua di sekolah ini. Kita anggota Ralak harus bisa jaga cewek, terutama Luna. Dia pacar Sakti sekarang, kita harus kerja sama buat nolong setiap cewek yang jadi korban bullying. Dan dalam waktu ini juga, gue rubah aturan Ralak menjadi Big No adanya acara bully-membully di dalam Ralak! Setuju?!"
"Setuju"
Sakti memandang Bimo. "Thanks Bim."
Bimo mengangguk. "Santai Sak, lo temen gue, gue bakal ngelakuin apapun buat lo. Buat Luna juga."