"Aduh... Lo kenapa?! Jangan nangis dong, heh lo kenapa sih?!" tanya Sakti panik.
"Sakti... Boleh peluk?" tanya Luna memandang Sakti penuh harap.
Sakti melongo. Entah harus berbuat apa dia sekarang ini. Antara mengiayakan atau mentidakan. Arggh... bingung.
Luna menunduk. "M-maaf Sakti, aku salah karena udah lancang."
Sakti menghela napas. Dia merentangkan tangan memanjang. "Sini, sepuluh detik."
Luna mendongak kaget. Dia menatap Sakti tak percaya.
"Kamuu-"
"Lelet lo. Dasar siput!" Sakti menarik tubuh Luna untuk masuk ke dalam dekapannya. Memeluk erat gadis itu.
Luna termenung. Dia terdiam membisu di dalam dekapan Sakti. Mimpikah ini? Seorang RALAK sedang memeluknya sekarang. Jika kaum hawa SMA GALAKSI melihat adegan ini, sudah pasti mereka akan mencaci maki Luna.
Luna tersadar, dengan ragu namun pasti, perlahan ia gerakan kedua tangan itu melingkar memeluk punggung Sakti. Hangat, nyaman, dan membuat hati damai. Luna merasakan itu sekarang.