Suasana kelas X1. IPA 3 sudah seperti pasar, sangat ribut. Sudah pasti itu ulah sicurut curutnya Kenzo.
Ko adalah tempat nyaman sa memilih
Hati tra kan sempat mo balik tuk mencari
Kelain tra mungkin sio sayang
Cukup jaga rasa biar tambah cinta
Ko adalah-
Nyanyian Libra terpotong.
"Suara lo cempreng gausah nyanyi," ucap Jimmy.
"Yee biarin! Ini tu lagu bakal gue nyanyiin buat yayang keysia," ucap Libra penuh percaya diri.
"Dasar bucin"
"Jomblo mah gitu! Iri bilang karyawann," ucap Libra.
Kenzo hanya geleng kepala melihat tingkah absurd sahabatnya. Tapi Kenzo bersyukur punya sahabat seperti mereka, yang bisa menghibur dikala sedih dan ada masalah. Apalagi masalah keluarga Kenzo. Bagi Kenzo sahabat dan Markas The Lion King adalah surganya, sedangkan rumah sendiri bagaikan neraka baginya.
Kenzo berdiri dan melangkah keluar, tujuannya adalah Rooftop.
Sampai di Rooftop Kenzo mendengar suara perempuan. Kenzo mencari asal suara itu, dan mendapati ada Nata seorang diri dipojok ruangan sana.
Kening Kenzo mengernyit saat mendengar Nata bersuara.
"Dia siapa sih? Kenapa gue selalu diteror terus. Bahkan gue udah pindah sekolah sekalipun,"
"Kenapa hidup gue gak pernah tenang" Nata menangis.
Mendengar perkataan Nata. Kenzo mengurungkan niatnya untuk menghampiri Nata. Kenzo tau pasti Nata ingin sendiri sekarang.
Jujur ada rasa sesak didada Kenzo saat melihat Nata menangis. Kenzo tidak suka melihat airmata Nata.
"Siapapun lo! Gue gak akan biarin lo ganggu atau neror Nata lagi. Gue harus cari tau semua ini," ucap Kenzo dengan tangan terkepal. Kemudian melangkah keluar sebelum Nata melihatnya.
***
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, semua murid berhamburan keluar. Begitupun dengan seorang laki laki yang memiliki manik mata hitam, dia mengendarai Motor Sport berwarna merah dan berhenti didepan sebuah mansion yang begitu mewah.
Setelah turun dari motor, dia melangkahkan kaki masuk kedalam Mansion itu.
"Sudah pulang nak?" tanya seorang Pria paruh baya.
Laki laki itu menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.
"Apa peduli anda?"
"Kenzo! Jaga ucapan kamu. Saya ini papa kamu!" ucap Pria paruh baya itu.
Benar. Laki laki yang memiliki manik mata hitam itu adalah Kenzo. Kenzo Aditya Anderson.
"Maaf tuan Arka Anderson yang terhormat! Lebih baik saya tidak punya orang tua seperti anda. Anda itu pembunuh!" ucap Kenzo emosi, mukanya sudah merah padam.
"Sudah berapa kali saya bilang! Saya tidak pernah membunuh!" ucap Arka tegas.
"Saya melihat dengan mata dan kepala saya sendiri. Anda yang telah membunuh mama saya!" teriak Kenzo.
"Itu semua tidak seperti yang kamu lihat!" ucap Arka.
"Berhenti berbicara dengan saya. Anda adalah laki laki pengecut yang tidak berani mengakui kesalahan sendiri!" bentak Kenzo, kemudian melanjutkan langkahnya menuju Kamar.
"Semuanya tidak seperti yang kamu lihat nak. Dan suatu saat kamu akan mengetahui yang sebenarnya," Ucap Arka papa Kenzo.
Braaakkkk!!!
"Arghhhh! Gue benci lo Arka Anderson, lebih baik gue gak punya papa kayak lo. Kenapa lo tega ngebunuh mama gue," kata Kenzo sambil mengacak rambutnya frustasi.
Kenzo memandang sebuah past foto yang bertuliskan "RENATA MAYORA" Diatas meja belajar.
"Mama apa kabar? Baik baik aja kan disana?" tanya Kenzo dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Kenzo kangen mama!" runtuh sudah pertahanan Kenzo, air mata mulai mengalir dipipinya. Kenzo menghapusnya secara kasar.
"Kenzo benci papa. Kenapa dia tega bunuh mama! Kenapa dia tega pisahin kenzo sama mama," ucap Kenzo terisak.
Setelah merasa tenang, Kenzo berdiri dan melangkah menuju kamar mandi. Dia harus bersiap menuju suatu tempat.
Setelah bersiap. Kenzo pun bergegas menuju markasnya.
"Datang juga lu boss," ucap Zion sambil menepuk bahu Kenzo.
"Jadi gimana?" tanya Kenzo sambil duduk.
"Begini boss! Anggota kita ada yang dikeroyok dan masuk rumah sakit. Menurut anggota lain yang melihat kejadian waktu nabil dikeroyok, itu adalah ulah anggota geng kansas," ucap Jimmy serius.
"Kalian yakin kalau geng Kansas pelakunya?" tanya Kenzo.
"Yakin boss! Selama ini cuma geng itu yang cari masalah sama kita!" ucap Lingga.
Kenzo mengangguk.
"Kita harus terus cari bukti, dan pantau terus. Kalau ternyata benar geng kansas dalangnya, kita atur strategi dan langsung serang!" ucap Kenzo lantang.
"Kita semua harus waspada. Kalau ada yang menyerang, langsung kasih tau. Itu gunanya hp! Jangan ada yang sampai seperti Nabil lagi!" ucap Kenzo.
"Jim, suruh anggota datang ke markas. Kita akan bahas semuanya disini," kata Kenzo.
Setelah setengah jam menunggu. Pintu Markas pun terbuka, menampilkan ratusan anggota The Lion King. Itu belum seberapa, karena anggota The Lion King memiliki ribuan anggota.
"Ada apa boss kumpulin kita semua?" tanya seorang cowok berambut keriting.
"Kita sekarang akan bahas misi strategi dan penyerangan. Kita semua harus lebih giat berlatih, walaupun geng kita gak pernah kalah. Dan kalian semua harus hati hati, jangan sampai dikeroyok seperti Nabil," ucap Kenzo menjelaskan.
"Kumpulkan semua data yang terkait dengan geng Kansas!" ucap Kenzo.
"Boss! Menurut informasi geng kansas itu kalau bertarung sering main kotor, dan membawa senjata kalau perang!" lapor Libra pada Kenzo.
"Gali terus. Jangan sampai kita kecolongan informasi!" ucap Kenzo.
"Dan perlu kalian ketahui, jangan pernah cari masalah duluan. Tunggu mereka memulai baru kita beraksi. Disini kita tidak mencari musuh, tapi kalau ada kita jangan lari. Kita ringkus semuanya!" ucap Kenzo lagi.
"Sekarang cuma ini yang kita bahas, besok kalau ada kita kumpul lagi. Kalau ada yang mau pulang silahkan pulang, tapi harus hati hati!" kata Kenzo pada semua anggotanya.
"Kita pulang dulu boss!" pamit semua anggota, yang tersisa hanya inti anggota The Lion King.
***
Jam sudah menunjukan pukul 01.00 WIB, tapi Kenzo dan anggota Inti The Lion king belum tidur juga.
"Lo kenapa, Zo? Bengong aja dari tadi?" tanya Zion.
"Ada masalah apa lagi, Zo?" tanya Jimmy menoleh kearah Kenzo.
"Gue lagi mikirin Nata"
Sontak semua menatap Kenzo.
"Sejak kapan Kenzo sibatu es berjalan ini mikirin seorang cewek?" celetuk William.
"Kenapa lo mikirin Nata? Lo suka sama dia?" tanya Jimmy penasaran.
"Sialan lo!" ucap Kenzo sambil melempar kulit kacang kewajah Gavin.
Lagi lagi sahabatnya melongo. Seorang Kenzo sibatu es berjalan bisa seperti ini karena memikirkan seorang perempuan.
"Gue gak tau kenapa! Setiap liat dia nangis, dada gue rasanya sesak banget. Gue ingin berada disamping dia, trus hapus air matanya," ungkap Kenzo.
Mendengar jawaban Kenzo, semua sahabatnya hanya bisa menepuk jidat.
"Btw, lo kenal Nata pertama kali dimana?" tanya Gavin.
"Dikoridor sekolah. Dia nabrak gue, trus gue marah marah sama dia!" jelas Kenzo.