"Aku ganti baju dulu." Jia ingin balik mengganti bajunya tapi tangannya langsung di cekal Vito.
"Nggak usah." ucap Vito yang sudah naik di atas motor merah besarnya.
Lihatlah gaya Vito sangat terlihat gagah, berbeda dengan dirinya seperti anak yang sengaja di telantarkan, dengan memakai piyama serta sendal jepit Jia benar-benar malu jika keluar bersama dengan Vito yang sudah sekeren itu.
Jia memutar bola matanya malas, seolah tersadar Vito langsung tertawa terbahak-bahak.
Vito turun dari motornya lalu mengangkat Jia untuk duduk di jok belakang motornya, entah kenapa Jia Sangat sulit untuk menaiki motornya, setelah Jia sudah naik kini giliran Vito menaiki motornya.
Vito membela jalan di malam hari, malam ini untung saja tidak macet.
Vito merasakan tangan Jia yang hanya menggenggam jaketnya saja membuat Vito kesal setengah mati. Vito punya satu ide cemerlang agar Jia kapok.