"Sapu sama kemoceng fungsinya buat
apa?" Laki-laki itu balik bertanya.
"Bersih-bersih," jawab Ann dengan
polosnya.
Shaka berderap melewati gadis itu,
menaiki tangga dan berhenti di depan
pagar pembatas, mengarahkan pandang
ke bawah sembari melipat kedua tangan
di dada. "Nah, itu ngerti."
Butuh waktu beberapa detik Ann
memahami maksud perkataan Shaka.
"Wah, ngelunjak nih anak." Ia yang kesal
langsung menjatuhkan sapu, lap, dan
kemoceng ke lantai, lantas mendongak
menatap wajah lelaki menyebalkan
tak tahu terima kasih itu. "Lo kira gue
pembantu apa lo suruh bersih-bersih
gini?!" teriaknya.
"Keputusan ada di tangan lo. Kalo lo tetep
ngotot mau jadi pacar gue, ya lo harus
nurut," balas Shaka denga gaya bicaranya
yang dingin, tapi membuat kuping siapa
saja yang mendengar jadi panas.
"Dasar nyebelin!" Ann sudah
mencak-mencak di tempat tak karuan
karena saking kesalnya. "Belum puas apa
ya lo, udah bikin gue berurusan sama tuh
anjing galak?! Sekarang, masih ada aja