"Selamat pagi semuanya," ucap seorang guru paruh baya masuk kedalam kelas Kenzo.
"Selamat pagi juga buk," jawab mereka serempak.
"Sekarang kalian keluarkan semua yang berhubungan dengan pelajaran Fisika dan kumpulkan kedepan, kita akan mengadakan ulangan," ucap guru itu.
Semua orang dikelas Kenzo melongo mendengar perkataan guru itu.
"Kenapa? Jangan bilang kalian tidak belajar dirumah," ucap guru itu tegas.
Daripada dapat amukan dari singa betina, terpaksa mereka mengumpulkan buku kedepan dan bersiap untuk mengikuti ulangan.
***
Nata masuk kedalam kelas setelah diantar Kenzo, kemudian duduk dikursinya.
"Ehh Nat, gue denger Gracia sama Angeline udah bebas," ucap Amanda pada Nata.
"Kok bisa? Tau dari mana?" tanya Nata sambil menoleh kearah Amanda.
"Banyak yang cerita Nat, dan tadi gue liat Angel udah masuk sekolah," jawab Amanda.
"Gimana gak bebas. Lo kan tau bokapnya si Angel orang ternama dan memiliki perusahaan diberbagai cabang, juga punya peranan penting disekolah ini, ya wajar tu orang bisa bebas dan gak dikeluarin dari sekolah," celetuk Keysia.
Nata hanya diam menyimak semua yang dijelaskan sahabatnya, dan sesekali mengangguk membenarkan ucapan dari sahabatnya itu.
"Gracia dateng tuh, gak punya malu banget, masih mau sekolah disini." Amanda berbisik pada Nata dan sahabatnya.
"Diemin ajalah tu anak. Urat malunya udah putus tuh," celetuk Keysia.
"Mau ngapain lo kesini? Gak punya malu banget lo ya, masih mau sekolah disini dan liatin muka pengkhianat lo itu sama kita," ucap Amanda seraya berdiri menatap Gracia dengan tatapan tajam.
"Gue mau minta maaf sama lo, Nat. sama kalian juga" ucap Gracia.
"Apa? Maaf? Gak ada kata maaf buat orang pengkhianat kayak lo! Jauh jauh lo dari kita," ucap Keysia kemudian mendorong Gracia menjauh.
"Please, Key. Kasih gue kesempatan, gue mau jadi sahabat kalian lagi, gue ngaku salah, gue nyesel."
"Nat, maafin gue, gue udah jahat sama lo," ucap Gracia dengan mata berkaca kaca.
"Gue janji gak bakal jahat lagi sama lo, Nat. Kasih gue kesempatan buat jadi sahabat kalian lagi kayak dulu."
Nata hanya diam dan tak bergeming dari tempat duduknya.
"Nat, please maafin gue. Gue janji gak jahat lagi sama lo, dan gue akan buang rasa suka gue ke Kenzo sejauh jauhnya, gue gak akan ngulang kesalahan untuk kedua kalinya, gue mau jadi sahabat kalian lagi, maafin gue ya," ucap Gracia dengan pipi yang sudah dibanjiri air mata.
"Yaudah. Lo gue maafin," ucap Nata yang tidak tega melihat Gracia yang sedari tadi memohon dan menangis seperti itu.
"Nat, lo kok maafin dia sih! Dia itu udah nyakitin lo, dan bahkan hampir mau bunuh lo." Amanda tidak terima dengan keputusan Nata.
"Gak ada salahnya kita kasih Gracia kesempatan, Man. Gue yakin Gracia udah berubah, dan nyesel sama apa yang diperbuatnya," jawab Nata.
"Untung Nata masih berbaik hati sama lo! Dan kalo sampe lo nyakitin Nata lagi, atau lo berniat ngerusak hubungannya sama Kenzo, awas aja lo!" tunjuk Amanda pada wajah Gracia.
"Iya, Man. Gue janji sama kalian semua gak akan jahat lagi. Dan buat lo Nat, makasih udah maafin gue. Gue cuma mau minta maaf sama kalian, karena gue gak akan sekolah disini lagi," ucap Gracia sambil tersenyum.
"Loh. Kenapa gitu, Cia? Gue udah maafin lo, kenapa lo ngomong gitu?" tanya Nata.
"Gue mau pindah sekolah aja, Nat. Seperti yang dibilang Amanda tadi, jujur gue malu ketemu sama lo dan kalian semua, tapi gue usahain supaya gue dapet maaf dari kalian," ucap Gracia menahan air mata.
"Gak usah pindah, Cia. kita gak papa kok, Kita semua udah maafin lo, dan kita masih anggap lo sahabat kita,"ucap Nata sedih.
"Gak bisa, Nat. Lagian juga udah gue bilang sama Oma, kalo gue mau pindah ke Aussie tempat Oma gue itu, karena Oma sendirian disana. Tapi kalo ada waktu, gue akan kunjungi kalian semua kesini," jawab Gracia menenangkan Nata.
"Yaudah. Lo kapan pindah?" tanya Nata.
"Besok, Nat. Sekarang gue mau urus surat kepindahan gue dulu, kalian mau kan temenin gue buat ngurus ini?" tanya Gracia.
***
Nata sudah siap memakai seragam, dan melangkahkan kaki keluar rumah karena Kenzo telah menunggunya.
Tujuan Nata sekarang bukan ke Sekolah, melainkan ke Bandara untuk mengantarkan Gracia, dan ditemani oleh Kenzo. Sedangkan anggota inti The Lion King dan sahabat Nata yang lain sudah berangkat duluan kesana.
"Udah siap?" tanya kenzo yang melihat Nata sudah berdiri didepannya.
"Udah." Nata mengangguk, dan naik keatas motor Kenzo.
Setelah Nata berpegangan, Kenzo melajukan motornya menuju Bandara.
Setelah sampai di Bandara, Nata mengedarkan pandangan mencari Gracia dan sahabatnya.
"Nat, sini," ucap Keysia sambil melambaikan tangan kearah Nata.
Nata mengangguk dan melangkahkan kaki kesana, diikuti oleh Kenzo.
"Penerbangan lo jam berapa, Cia?" tanya Nata pada Gracia.
"Cia, gue ada sesuatu buat lo, semoga dengan ini lo gak akan lupain kita," ucap Nata sambil memberikan sebuah buket boneka kepada Gracia.
"Thanks, Nat. Gue gak akan pernah lupain kalian, kalo ada waktu gue akan kesini lagi," ucap Gracia dengan mata berkaca kaca.
"Lo janji ya kesini," ucap Keysia yang mulai menangis.
"Iya, gue janji." Gracia memeluk semua sahabatnya.
"Mereka udah kayak teletubbies aja," celetuk Jimmy.
Diantara mereka ada hati yang tak rela dan tak menginginkan Gracia berangkat ke Aussie!
Setelah usai berpelukan, akhirnya tiba jadwal keberangkatan Gracia.
"Guys, gue pergi dulu ya. Kalian semua jaga diri disini," ucap Gracia seraya melangkah menarik kopernya.
"Iya, Cia. Lo juga hati hati. Kalo udah nyampe, hubungin kita," jawab Arrabella sambil menyeka air matanya.
"See you Gracia. Jangan lupain kita!" Teriak Nata, yang melihat Gracia semakin jauh dari pandangannya, lagi lagi air matanya menetes untuk kesekian kalinya.
"Udah, jangan cengeng. Malu diliatin orang," ucap Kenzo dan menarik Nata kedalam pelukannya.
"Gracia udah berangkat tuh. Kita semua balik yuk," ujar Zion yang berdiri disamping Indah.
Semuanya mengangguk dan berbalik meninggalkan Bandara.
Setelah balik dari Bandara, mereka semua memutuskan untuk bermain dan berkeliling ke Mall. Sebenarnya itu hanya ide para gadis gadis, dan para lelaki hanya menuruti saja.
"Man, lo berangkat bareng gue ya?" Ajak Jimmy sambil menoleh kearah Amanda.
"Heh mana boleh gitu! Gue sama Amanda," jawab Arrabela menarik tangan Amanda.
Jimmy tak mau kalah, dan malah ikut menarik tangan Amanda. Lihatlah! Amanda sudah pusing ditarik sana sini.
"Biarin ajalah Jimmy sama Amanda berangkat bareng, lo sama gue aja, mana kunci mobil lo? Biar gue yang nyetir," ucap Gavin.
"Yaudah deh, Nih." Arrabella mengalah dan memberikan kunci mobilnya kepada Gavin.