Lena terpekur untuk beberapa detik. Menatap wanita yang berdiri di hadapannya. Firasat buruk semakin memenuhi benak Lena. Lena tau, ini adalah sebuah awal yang buruk, jika Sam mengetahuinya.
"Mbak, bisakah kita bicara sebentar?" Sofia mengulangi ucapannya. Seketika Lena terseret kembali dalam lamunannya.
Lena melirik pada Akbar, bayi laki-laki yang telah Lena lahirkan beberapa bulan yang lalu. Buah cinta antara dirinya dan Sam. Lelaki yang sebenarnya tidak pernah menginginkan Akbar terlahir di dunia ini. Beberapa kali Sam memberikan obat perontok janin pada Lena. Namun Akbar masih tetap bertahan hingga lahir ke dunia. Setelah melihat bayi yang tidak berdosa itu lahir, barulah Sam mulai menyanyangi Akbar.
"Tapi saya tidak bisa lama-lama, karena anak saya sedang tidur," jawab Lena mengalihkan tatapannya kepada Sofia dan Akbar yang terbaring secara bergantian.